Keterampilan persiapan kerja untuk membantu penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaan

ILO, sebagai bagian dari program bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bekerja sama dengan Sunyi Academy dalam memberdayakan penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu, untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka.

News | Tangerang City, Banten, Indonesia | 13 April 2022
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia bersama dengan Valerie Julliand, Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia mengunjungi Sunyi Academy untuk bersama-sama membuka pelatihan dua hari terkait persiapan kerja guna membekali penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu, dengan kemampuan untuk membuat CV yang menarik dan mempelajari teknik wawancara yang efektif.

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia (kanan) bersama dengan Valerie Julliand, Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia (tengah) mengunjungi Sunyi Academy untuk bersama-sama membuka pelatihan dua hari terkait persiapan kerja

Persiapan kerja merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan setiap orang, termasuk penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya kepada pemberi kerja selama proses seleksi. Dengan pelatihan ini, PBB berharap penyandang disabilitas dapat mewujudkan ambisinya dengan kesempatan yang lebih besar di dunia kerja."

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia
Pelatihan gelombang pertama dilaksanakan pada 9-10 April di Sunyi Alam Sutera, Tangerang, dengan jumlah 14 peserta oleh proyek Ketenagakerjaan dan Mata Pencarian, sebuah inisiatif bersama PBB. Diselenggarakan oleh ILO dan tiga badan PBB di Indonesia, program bersama ini didanai oleh UN COVID-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund (UNMPTF) dan menyasar kelompok muda dan rentan, termasuk penyandang disabilitas.

“Persiapan kerja merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan setiap orang, termasuk penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya kepada pemberi kerja selama proses seleksi. Dengan pelatihan ini, PBB berharap penyandang disabilitas dapat mewujudkan ambisinya dengan kesempatan yang lebih besar di dunia kerja,” ujar Michiko Miyamoto dalam sambutan pembukaannya seraya mengucapkan selamat kepada para peserta atas antusiasme mereka mengikuti pelatihan tersebut.

Sementara Valerie Julliand mengucapkan selamat kepada Sunyi Academy atas upayanya mempromosikan tempat kerja yang inklusif dan memberdayakan penyandang disabilitas dengan keterampilan mencari pekerjaan. "Contoh yang harus diikuti!", serunya.

Selama pelatihan, para peserta secara aktif mempelajari berbagai tips dan trik tentang cara memilih informasi yang tepat untuk dimasukkan ke dalam CV, memprioritaskan informasi utama dan menunjukkan kualifikasi untuk posisi tertentu melalui pengalaman, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. Mereka juga belajar bagaimana menangani wawancara kerja secara efektif dengan menyoroti keterampilan yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan.

Pelatihan gelombang kedua dilaksanakan pada 23-24 April 2022.

Pelatihan barista sebelumnya bertujuan memberikan keterampilan baru bagi para peserta.
Sebelum pelatihan ini, Sunyi Academy dan ILO menyelenggarakan 4 gelombang pelatihan barista dari September hingga November 2021. Sebanyak 60 penyandang disabilitas mengikuti pelatihan barista ini.

Serangkaian pelatihan keterampilan ini bertujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas dengan keterampilan yang memungkinkan mereka melawan pandemi COVID-19 dan menciptakan masa depan yang lebih baik dengan mendapatkan pekerjaan atau dengan memulai usaha sendiri.

Hingga saat ini, dari 17,95 juta penyandang disabilitas usia kerja, hanya sekitar 7 juta orang yang bekerja di sektor formal.