ILO mempromosikan K3 yang inovatif melalui video kreatif satu menit

ILO mengumumkan pemenang Kompetisi Video Semenit (KOVID) yang mengangkat isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Para pemenang menghadirkan berbagai pesan konten K3 dalam video inovatif untuk mempromosikan K3 di tanah air.

News | Jakarta, Indonesia | 08 February 2022
Acara penganugerahan penghargaan Kompetisi Video Satu Menit (KOVID) ILO
Meysha Fatmawati, 24 tahun asal Gresik, Jawa Timur, tersenyum gembira saat video animasinya mendapatkan penghargaan sebagai pemenang pertama Kompetisi Video Semenit (KOVID) ILO untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kebahagiaannya terpancar mengetahui bahwa videonya mampu mengalahkan ratusan video yang masuk dari seluruh Indonesia dan dapat memenangkan hadiah pertama senilai Rp 50 juta.

Kami berharap melalui kompetisi ini dan melalui partisipasi kreatif semacam ini, kita dapat menciptakan budaya pencegahan K3 di Indonesia sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari."

Abdul Hakim, manajer program ILO untuk proyek pencegahan COVID-19 di tempat kerja
Nia Dinata, sutradara film, yang menjadi salah satu juri, menilai kualitas animasi dan narasi cerita yang bermutu tinggi, serta dapat mengungkapkan suara para pedagang pasar tradisional dan menggambarkan dampak pandemi serta upaya K3 yang dilakukan untuk mempertahankan bisnis mereka.

“Animasinya sederhana, namun sangat presisi dengan narasi yang menyentuh hati. Ceritanya dekat dengan kehidupan kita sehari-hari karena pedagang pasar juga merupakan pekerja esensial yang memenuhi kebutuhan dasar kita,” kata Nia.

Saat mengetahui tentang kompetisi video tersebut, bersama timnya, Meysha memutuskan untuk memfokuskan cerita pada pedagang pasar tradisional. “Ceritanya cukup personal bagi kami, karena ibu dari salah satu tim kami merupakan pedagang pasar. Ini juga pertama kalinya kami mengikuti kompetisi video dan kami sangat senang bisa menang,” kata Meysha sambil tersenyum.



Penyerahan penghargaan dan pemutaran video pemenang dilakukan pada 3 Februari, yang diselenggarakan oleh ILO melalui Meningkatkan Pencegahan COVID-19 di dan melalui Tempat Kerja dengan tema “Menciptakan Tempat Kerja yang Aman dan Sehat Selama Pandemi” dengan fokus pada “Mewujudkan Indonesia dengan Budaya K3”.

Animasinya sederhana, namun sangat presisi dengan narasi yang menyentuh hati."

Nia Dinata, sutradara film, yang menjadi salah satu juri
Kompetisi yang diadakan selama dua bulan dari tanggal 15 November 2021 hingga 15 Januari 2022 juga mengadakan dua kelas pembuatan film pendek tentang K3 pada awal Desember dengan peserta lebih dari 300 orang. Alhasil, kompetisi ini diikuti oleh 487 peserta. Selain Nia Dinata, juri lainnya antara lain Rektor Institut Kesenian Jakarta, Dr. Indah Tjahjawulan; dan kritikus film dan Pemimpin Redaksi Cinema Poetica Adrian Jonathan Pasaribu.

Video pemenang kedua dimenangkan oleh Ganjar Jatmika Sukanda, guru SMP berusia 29 tahun asal Ciamis, Jawa Barat. Dengan menggunakan pendekatan komedi dan edukasi, video tersebut menggarisbawahi pentingnya K3, khususnya di lingkungan sekolah, dengan cara yang menghibur.

saya temukan biasanya membuat kita sedih atau takut. Saya hanya ingin membuat video yang tidak hanya edukatif tapi juga menghibur. Semoga video ini bisa membawa kebahagiaan dan gelak tawa bagi yang menontonnya, termasuk murid-murid saya."

Ganjar Jatmika Sukanda, pemenang kedua
“Banyak video terkait COVID-19 yang saya temukan biasanya membuat kita sedih atau takut. Saya hanya ingin membuat video yang tidak hanya edukatif tapi juga menghibur. Semoga video ini bisa membawa kebahagiaan dan gelak tawa bagi yang menontonnya, termasuk murid-murid saya,” kata Ganjar saat menceritakan latar belakang videonya.

Memuji teknik yang digunakan dalam video tersebut, Nia mengomentari komedi yang orisinil dan mengalir lancar adegan demi adegan. “Semua yang ditampilkan dalam video itu orisinil dan saat melihat video ini, sebagai penonton, kita bisa merasakan kebahagiaan tersebut dan itu penting di masa pandemi.”



Sementara itu, pemenang ketiga, Belgi Apriliandy dari Yogyakarta, membuat video dinamis yang menunjukkan bagaimana pekerja dari berbagai jenis pekerjaan, terutama pekerja muda, sekarang harus memprioritaskan dan menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan dalam setiap aspek kehidupan kerja mereka.

“Ini merupakan video dinamis yang berhubungan dengan kehidupan pekerja muda. Ketika video diputar di hadapan kru film saya yang terdiri dari pekerja kaum muda di industry film, mereka menilai video ini benar-benar menggambarkan tren pekerja muda,” kata Nia.



Pemenang kedua dan ketiga dari kompetisi tersebut mendapatkan hadiah masing-masing sebesar Rp 20 juta dan Rp 10 juta. Selain itu, kompetisi ini juga menghadiahkan 5 video populer dengan masing-masing mendapatkan Rp 1 juta.

“Hasil kompetisi benar-benar di luar harapan kami. Kami senang dengan bakat yang ditunjukkan oleh para peserta dan dengan pengetahuan yang mereka miliki tentang K3. Kami berharap melalui kompetisi ini dan melalui partisipasi kreatif semacam ini, kita dapat menciptakan budaya pencegahan K3 di Indonesia sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” tutup Abdul Hakim, manajer program ILO untuk proyek pencegahan COVID-19 di tempat kerja.

Siaran langsung acara penagugerahan penghargaan ini dapat ditonton melalui ILO TV Indonesia.