Kaum muda Indonesia antusias mengikuti kelas pembuatan film pendek terkait isu K3

Sejalan dengan penyelengaraan Kompetisi Video Semenit (KOVID), ILO menyelenggarakan dua kelas pembuatan film pendek terkait isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk mendorong penyebarluasan informasi yang dapat memutus mata rantai penularan COVID-19.

News | Jakarta, Indonesia | 16 December 2021
Kaum muda Indonesia berpartisipasi aktif dalam Masterclass: Filmmaking 101
Lebih dari 300 peserta usia 18 hingga 40 tahun mengikuti dua Masterclass: Filmmaking 101 bersama dengan Nia Dinata, sutradara ternama Indonesia, dan Nusa Teguh, seorang YouTuber asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang aktif memberikan cara-cara pembuatan video konten menggunakan telepon pintar (smartphone). Kegiatan pembuatan film ini sejalan dengan penyelenggaraan Kompetisi Video Semenit (KOVID) yang diluncurkan pada pertengahan November lalu.

Pencegahan COVID-19 bukan sekedar untuk menangani penyebaran virus, tapi juga menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai K3 di seluruh lapisan masyarakat. Sudah saatnya kita menjadi masyarakat yang berbudaya K3 dalam segala aspek kehidupan."

Abdul Hakim, manajer proyek Pencegahan COVID-19 di Tempat Kerja ILO
KOVID diadakan oleh ILO melalui proyek Meningkatkan Pencegahan COVID-19 di dan melalui Tempat Kerja dengan mengusung tema: “Menciptakan Tempat Kerja yang Aman dan Sehat selama Pandemi”. Ini merupakan upaya menyebarluskan isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan cara yang kreatif dan menarik demi semakin meningkatkan budaya K3 di tengah masyarakat, termasuk kaum muda.

“Pencegahan COVID-19 bukan sekedar untuk menangani penyebaran virus, tapi juga menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai K3 di seluruh lapisan masyarakat. Sudah saatnya kita menjadi masyarakat yang berbudaya K3 dalam segala aspek kehidupan,” ujar Abdul Hakim, manajer proyek Pencegahan COVID-19 di Tempat Kerja ILO.

Kelas pertama dengan Nia Dinata digelar pada 1 Desember menjelaskan proses pembuatan film pendek mulai dari mencari ide yang dapat memberikan pengalaman menonton yang unik bagi publik, menyusun struktur cerita, memilih lokasi syuting, persiapan alat-alat untuk mengambil gambar dan suara serta tahap akhir pasca-syuting.

Nia Dinata berbagi sejumlah informasi kunci dalam pembuatan film
Nia pun mengisahkan dampak pandemi COVID-19 terhadap industri perfilman nasional. Penutupan bioskop menyebabkan banyak film yang batal ditayangkan dan tertunda proses produksinya.

Persiapan produksi sudah kami siapkan sebelum COVID-19, jadi kita harus menggunakan protokol kesehatan dan manajemen risiko K3 sebaik-baiknya agar semua kru, aktor hingga sopir produksi dan petugas katering bisa aman dan tidak saling menularkan."

Nia Dinata, sutradara ternama Indonesia
Namun, ia menambahkan layanan film secara streaming seperti Netflix membantu para pekerja film untuk tetap produktif selama pandemi kendati membutuhkan lebih banyak persiapan dan biaya. Nia sendiri berhasil menjalin kerja sama dengan Netflix untuk memproduksi film original Indonesia yang ditayangkan pada bulan Oktober lalu.

"Persiapan produksi sudah kami siapkan sebelum COVID-19, jadi kita harus menggunakan protokol kesehatan dan manajemen risiko K3 sebaik-baiknya agar semua kru, aktor hingga sopir produksi dan petugas katering bisa aman dan tidak saling menularkan. Bukan hal yang mudah, tapi semua lini harus kita perhatikan. Tenaga kesehatan juga dihadirkan di lokasi syuting," tutur Nia.

Kendati protokol kesehatan ini meningkatkan biaya tak terduga dalam proses produksi, Nia menegaskan bahwa kesehatan para kru dan pekerja merupakan sebuah investasi untuk memastikan produksi tetap bisa berjalan dengan baik dan tepat waktu.

Ia pun menilai kegiatan Masterclass ini bermanfaat untuk membekali kreativitas dan keterampilan kaum muda semasa pandemi. Agar dapat mengikuti cepatnya perubahan dalam dunia kerja, kaum muda perlu terus meningkatkan keterampilan dan dunia konten kreator saat ini banyak membuka peluang untuk berkarya.

Nusa Teguh memaparkan teknik-teknik pembuatan video dengan telepon pintar
Kelas kedua bersama Nusa Teguh pada 8 Desember lebih terfokus pada teknik-teknik pembuatan konten video menggunakan smartphone. Dengan lugas, Nusa berbagi pengalamannya dari teknik dasar pengambilan video hingga mengedit konten video.

“Di era digital seperti saat ini video sudah menjadi kebutuhan. Entah hanya untuk mencari hiburan, mendapatkan informasi, atau bahkan untuk keperluan pekerjaan dan pembelajaran di masa pandemi seperti sekarang,” ungkap Nusa.

Tidak berbeda dengan kondisi sekarang di mana konten kreator harus tetap kreatif dan produktif di tengah keterbatasan pandemi ini."

Nusa Teguh, seorang YouTuber asal Pekalongan, Jawa Tengah
Untuk itu, ia meyakinkan para peserta untuk menguasai dan memanfaatkan gawai yang dimiliki sebaik mungkin meski dengan fitur yang mungkin terbatas. “Tidak berbeda dengan kondisi sekarang di mana konten kreator harus tetap kreatif dan produktif di tengah keterbatasan pandemi ini,” ia menambahkan.

Kegiatan masterclass dengan kehadiran Nia Dinata dan Nusa Teguh diharapkan dapat mendorong kreativitas para peserta untuk ikut serta dalam KOVID dengan mengangkat berbagai isu K3 dalam lingkungan kerja dan kehidupan demi memutus mata rantai penularan COVID-19.

KOVID terbuka umum dengan total hadiah mencapai Rp 85 juta. Dibuka pada Senin, 15 November 2021, para peserta memiliki waktu selama dua bulan untuk mengumpulkan hasil karya hingga tanggal 15 Januari 2022. Pemenang acara ini diumumkan pada 3 Februari 2022 dengan dewan juri: Nia Dinata, sutradara film nasional, Dr. Indah Tjahjawulan, Rektor Institut Kesenian Jakarta dan Adrian Jonathan Pasaribu, pengamat film & Pemimpin Redaksi Cinema Poetica.